Jumat, 24 Juni 2016

Remaja Quraisy Tampan Menjadi Mualaf Sampai Ditampar Ibunya



Mushab bin Umar adalah remaja Quraisy terkemuka. Wajahnya tampan, akhlaknya baik, cerdas dan selalu tampil mewah. Dia selalu mengenakan pakaian terbaik yang tak dimiliki warga Mekkah lainnya.

Dikutip dari buku The Great Story of Muhammad, dikisahkan suatu hari Mushab mendengar cerita tentang Muhammad Al Amin yang mengaku dirinya sebagai nabi. Di antara berita didengarnya ialah bahwa Rasulullah SAW beserta pengikutnya biasa mengadakan pertemuan di rumah Arqam bin Abi Al Arqam.

Dia pun memutuskan untuk mendatangi tempat itu. Baru saja Mushab duduk, lantunan ayat Alquran terdengar hingga membuatnya tersentuh. Hampir saja Mushab berdiri dari duduknya, sebelum akhirnya Rasulullah mengulurkan tangannya. Mushab pun tanpa ragu memeluk Islam. Berita keislaman Mushab didengar oleh ibunya, Khunas binti Malik.

Sang ibu adalah wanita yang disegani bahkan ditakuti di Mekkah. Tak ada yang ditakuti Mushab sejak dia mualaf selain ibunya. Khunas mendengar anaknya memeluk Islam dari Usman bin Thalhah.

cowok tampan
Imran Abbas (ist)
Menurut Usman, dia melihat Mushab memasuki rumah Arqam secara sembunyi. Pada hari lain, dilihatnya pula dia salat seperti Nabi Muhammad SAW. Ketika Khunas menanyakan kebenaran berita tersebut, Mushab tak membantahnya. Di berdiri di hadapan ibu dan keluarganya serta para pembesar Mekkah yang berkumpul di rumahnya. Dengan hati yang yakin, Mushab membaca ayat Alquran.

Ibunda Mushab berusaha membungkam mulut anaknya dengan tamparan keras. Akan tetapi, belum sampai menerpa wajah anaknya, tangan sang ibu mendadak lemah tak bertenaga. Ibunda Mushab lalu membawa putranya ke suatu tempat terpencil di rumahnya. Mushab dikurung. Dia baru bebas setelah berhasil mengelabui ibunya untuk bisa hijrah ke Habasyah.

Mushab pernah berusaha mengajak ibunya untuk memeluk Islam, tetapi tak berhasil. Dengan berat hati, dia pun meninggalkan ibunya tercinta. Segala kemewahan dunia dilepas Mushab karena kecintaannya kepada Allah dan RasulNya. Setelah menjadi muslim, pakaian yang dikenakan Mushab usang dan lusuh. Dia juga sering kelaparan.

Kaum muslim yang menyaksikan ini menangis karena tidak bisa membayangkan penderitaan Mushab. Namun, Rasulullah menatap Mushab penuh arti, seraya berkata, "Dahulu saya lihat Mushab ini tidak ada yang mengimbangi dalam memperoleh kesenangan dari orang tuanya, kemudian ditinggalkannya semua itu demi cintanya kepada Allah dan Rasul-Nya".

Tidak ada komentar:

Posting Komentar